Minggu, 08 Mei 2011

Epidemiologi AIDS

AGENT
 
Virus HIV termasuk Netrovirus yang sangat mudah mengalami mutasi sehingga sulit untuk  menemukan obat yang dapat membunuh, virus tersebut. Daya penularan  pengidap HIV tergantung pada sejumlah virus yang ada di dalam darahnya, semakin tinggi/semakin banyak virus dalam darahnya semakin tinggi daya penularannya  sehingga penyakitnya juga semakin parah. Virus HIV atau virus AIDS, sebagaimana Virus lainnya sebenarnya sangat lemah dan mudah mati di luar tubuh.

Virus akan mati bila dipanaskan sampai temperatur 60° selama 30 menit, dan lebih cepat dengan mendidihkan air. Seperti kebanyakan virus lain, virus AIDS ini dapat dihancurkan dengan detergen yang dikonsentrasikan dan dapat dinonaktifkan dengan radiasi yang digunakan untuk mensterilkan peralatan medis atau peralatan lain.

HOST

Distribusi penderita AIDS di Amerika  Serikat Eropa dan Afrika tidak jauh berbeda  kelompok terbesar berada pada umur 30 -39 tahun. Hal ini membuktikan bahwa transmisi seksual baik homoseksual mapupun heteroseksual merupakan pola transmisi utama. Mengingat masa inkubasi AIDS yang berkisar dari 5 tahun ke atas maka infeksi terbesar terjadi pada kelompok umur muda/seksual paling aktif yaitu 20-30 tahun. Pada tahun 2000 diperkirakan Virus AIDS menular pada 110 juta orang dewasa dan 110 juta anak-anak. Hampir 50% dari 110 juta orang itu adalah remaja dan dewasa muda usia 13 -25 tahun. Informasi yang  diperoleh dari Pusat AIDS International fakultas Kesehatan Masyarakatat Universitas Harvard, Amerika Serikat sejumlah orang yang  terinfeksi virus AIDS yang telah berkembang secara penuh akan meningkat 10 kali lipat.
 
ENVIRONMENT

Lingkungan biologis sosial, ekonomi, budaya dan agama sangat menentukan penyebaran AIDS. Lingkungan biologis adanya riwata ulkus genitalis, Herpes Simpleks dan STS (Serum Test for Sypphilis) yang positip akan meningkatkan prevalensi HIV karena luka-luka ini menjadi  tempat masuknya HIV. Faktor biologis lainnya adalah penggunaan obat  KB. Pada  para WTS di Nairobi  terbukti bahwa kelompok yang menggunakan obat KB mempunyai prevalensi HIV lebih tinggi. Faktor sosial, ekonomi, budaya dan agama secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sangat berpengaruh  terhadap perilaku seksual  masyarakat. Bila semua faktor ini menimbulkan permissiveness di kalangan kelompok seksual aktif, maka mereka sudah ke dalam keadaan promiskuitas.

PENULARAN ATAU TRANSMISI AIDS

Penularan AIDS dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu :

1. Secara Kontak Seksual
a. Ano-Genital. Cara hubungan  seksual ini merupakan perilaku seksual dengan resiko tertinggi bagi penularan HIV, khususnya bagi kaum mitra seksual yang pasif
menerima ejakulasi semen dari pengidap HIV.
b. Ora-Genital. Cara hubungan ini merupakan tingkat resiko kedua, termasuk menelan semen dari mitra seksual pengidap HIV.
c. Genito-Genital atau Heteroseksual. Penularan  secara heteroseksual ini  merupakan tingkat penularan ketiga, hubungan suami istri yang mengidap HIV, resiko penularannya, berbeda-beda antara satu peneliti dengan peneliti lainnya.

2. Secara Non seksual
a. Transmisi Parental. Penggunaan jarum dan alat tusuk  lain (alat tindik, tatto) yang telah terkontaminasi, terutama pada penyalahgunaan narkotik dengan mempergunakan jarum suntik yang telah tercemar secara bersama-sama. Penularan parental lainnya, melalui transfusi darah atau pemakai produk dari donor dengan HIV positif, mengandung resiko yang sangat tinggi.
b. Transmisi Transplasental. Transmisi ini adalah penularan dari ibu yang mengandung HIV positif ke anak, mempunyai resiko sebesar 50%.

Disamping cara penularan yang telah disebutkan di atas ada transmisi yang belum terbukti, antara lain:
- ASI
- Saliva/Air liur
- Air mata
- Hubungan sosial dengan orang serumah
- Gigitan serangga

Walaupun cara-cara transmisi di atas belum  terbukti, akan tetapi karena prevalensi HIV telah demikian tinginya di Amerika Serikat, maka tetap dianjurkan:
1. Ibu yang mengidap supaya tidak menyusui bayinya.
2. Mengurangi kontaminasi saliva pada alat seduditasi pada saat berciuman dan pada anak-anak yang mengidap HIV yang menderita gangguan jiwa dan
sering digigit serangga.
3. Bagi dokter ahli mata dianjurkan  untuk lebih berhati-hati berhubungan dengan air mata pengidap HIV.

Perlu diketahui AIDS tidak menular karena:
1. Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan seksual)
2. Bersentuhan dengan penderita.
3. Berjabat tangan.
4. Penderita AIDS bersin atau balik di dekat kita.
5. Bersentuhan dengan pakaian atau barang lain dari bekas penderita.
6. Berciuman pipi dengan penderita.
7. Melalui alat makan dan minum.
8. Gigitan nyamuk dan serangga lainnya.
9. Bersama-sama berenang di kolam.

Dulu di negara-negara Barat, reaksi spontan masyarakat pada waktu pertama kali menghadapi penyakit AIDS ini adalah menjauhkan diri dari si penderita berusaha tidak menyentuh penderita, menggunakan obat-obat cuci hama bahkan membakar kasur atau pakaian bekas penderita. Reaksi awal yang bernada panik inilah yang terlanjur tersebar di seluruh dunia melalui media massa, sehingga kini  di banyak negara berlaku kepercayaan yang salah tentang AIDS, sementara dinegara-negara Barat sendiri sikap masyarakat sudah lebih tenang dan rasional. Sebagai arus informasi yang deras dari pers Barat tersebut, masyarakat di bagian dunia lainnya (termasuk Indonesia) terlanjur menyerap informasi yang tidak benar. Salah informasi ini pada gilirannya mengendap  menjadi semacam kepercayaan yang tidak mudah untuk dikoreksi kembali.

MASA INKUBASI DAN GEJALA KLINIS

Masa Inkubasi penyakit ini belum diketahui secara pasti. Dalam beberapa literatur di katakan bahwa melalui transfusi darah masa inkubasi kira-kira 4,5 tahun, sedangkan pada penderita homoseksual 2 -5 tahun, pada anak- anak rata – rata 21 bulan dan pada orang dewasa 60 bulan.

Dari 6700 laki -laki hokoseksual ataupun biseksual di San Francisco dilakukan studi Cohort, 36% dari infekssi HIV setelah 88 bulan menjadi penderita AIDS, sedangkan 20% sama sekali tidak ada timbul gejala AIDS. Gejala penderita AIDS dapat timbul dari ringan sampai berat, bahkan di Amerika Serikat ditemukan ratusan ribu orang yang dalam darahnya mengandung virus HIV tanpa gejala  klinis.

Ada terdapat 5 stadium penyakit AIDS, yaitu :

1. Gejala awal stadium infeksi yaitu:
a. Demam
b. Kelemahan
c. Nyeri sendi  
d. Nyeri tenggorok  
e. Pembesaran kelenjaran getah bening
f. Gejala yang menyerupai ifluenza
g. Monokleosis

2. Stadium tanpa gejala. Stadium dimana penderita nampak sehat, namun dapat  merupakan  sumber  penularan infeksi HIV.

3. Gejala stadium ARC
a. Demam lebih dari 38°C secara berkala atau terus 
b. Menurunnya berat badan lebih dari 10% dalam waktu 3 bulan
c. Pembesaran kelenjar getah bening
d. Diare mencret yang berkala atau terus menerus dalam waktu yang lama tanpa sebab yang jelas
f. Kelemahan tubuh yang menurunkan aktifitas fisik
g. Keringat malam

GEJALA AIDS


1. Gejala klinis utama yaitu terdapatnya kanker kulit yang disebut Sarkoma Kaposi (kanker pembuluh darah kapiler) juga adanya kanker kelenjar getah bening.
2. Terdapat infeksi penyakit penyerta misalnya pneomonia, pneumocystis,TBC, serta penyakit infeksi lainnya seperti teksoplasmosis.
3. Gejala gangguan susunan saraf
a. Lupa ingatan
b. Kesadaran menurun
c. Perubahan Kepribadian
d. Gejala–gejala peradangan otak atau selaput otak
e. Kelumpuhan

ACHMAD AMRULLAH
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. ingin wujudkan impian anda , raih kesempatan dan menangkan ratusan juta rupiah hanya di ionqq,silakan invite
    pin bb#58ab14f5

    BalasHapus
  3. ingin wujudkan impian anda , raih kesempatan dan menangkan ratusan juta rupiah hanya di ionqq,silakan invite
    pin bb#58ab14f5

    BalasHapus