Sabtu, 06 November 2010

Demam Tifoid


A. BATASAN

Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut disebabkan oleh kuman gram negatif Salmonella typhi. Selama terjadi infeksi, kuman tersebut bermultiplikasi dalam sel fagositik mononuklear dan secara berkelanjutan dilepaskan ke aliran darah.

Penularan demam typhoid terjadi melalui mulut, kuman S.typhi masuk ke dalam tubuh melalui makanan/minuman yang tercemar ke dalam lambung, ke kelenjar limfoid usus kecil kemudian masuk ke dalam peredaran darah. Kuman dalam peredaran darah yang pertama berlangsung singkat, terjadi 24-72 jam setelah kuman masuk, meskipun belum menimbulkan gejala tetapi telah mencapai organ-organ hati, kandung empedu, limpa, sumsum tulang dan ginjal. Pada akhir masa inkubasi 5 - 9 hari kuman kembali masuk ke aliran darah (kedua kali) di mana terjadi pelepasan endoktoksin menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan gejala demam typhoid.

Masa inkubasi rata-rata 7 - 14 hari. Manifestasi klinik pada anak umumnya bersifat lebih ringan dan lebih bervariasi. Demam adalah gejala yang paling konstan di antara semua penampakan klinis.

Dalam minggu pertama, keluhan dan gejala menyerupai penyakit infeksi akut pada umumnya seperti demam, sakit kepala, mual, muntah, nafsu makan menurun, sakit perut, diare atau sulit buang air beberapa hari, sedangkan pemeriksaan fisik hanya didapatkan suhu tubuh meningkat dan menetap. Suhu meningkat terutama sore dan malam hari.

Setelah minggu kedua maka gejala menjadi lebih jelas demam yang tinggi terus-menerus, napas berbau tak sedap, kulit kering, rambut kering, bibir kering pecah-pecah /terkupas, lidah ditutupi selaput putih kotor, ujung dan tepinya kemerahan dan tremor, pembesaran hati dan limpa dan timbul rasa nyeri bila diraba, perut kembung. Anak nampak sakit berat, disertai gangguan kesadaran dari yang ringan letak tidur pasif, tak acuh (apatis) sampai berat (delier, koma).

Demam tifoid yang berat memberikan komplikasi perdarahan, kebocoran usus (perforasi), infeksi selaput usus (peritonitis), renjatan, bronkopnemoni dan kelainan di otak (ensefalopati, meningitis).

Jadi ada tiga komponen utama dari gejala demam tifoid. Demam yang berkepanjangan (lebih dari 7 hari). Gangguan saluran pencernaan. Dan, gangguan susunan saraf pusat/ kesadaran.

B. PENYEBAB

Demam tifoid disebabkan oleh jenis salmonella tertentu yaitu s. Typhi, s. Paratyphi A, dan S. Paratyphi B dan kadang-kadang jenis salmonella yang lain. Demam yang disebabkan oleh s. Typhi cendrung untuk menjadi lebih berat daripada bentuk infeksi salmonella yang lain.

Salmonella merupakan bakteri batang gram negatif yang bersifat motil, tidak membentuk spora, dan tidak berkapsul. Kebanyakkan strain meragikan glukosa, manosa dan manitol untuk menghasilkan asam dan gas, tetapi tidak meragikan laktosa dan sukrosa. Organisme salmonella tumbuh secara aerob dan mampu tumbuh secara anaerob fakultatif. Kebanyakan spesies resistent terhadap agen fisik namun dapat dibunuh dengan pemanasan sampai 54,4 derajat Celcius (130 derajat Fahrenheit) selama 1 jam atau 60 derajat Celcius (140 derajat Fahrenheit) selama 15 menit. Salmonella tetap dapat hidup pada suhu ruang dan suhu yang rendah selama beberapa hari dan dapat bertahan hidup selama berminggu-minggu dalam sampah, bahan makanan kering, agfen farmakeutika dan bahan tinja.

Salmonella memiliki antigen somatik O dan antigen flagella HH. Antigen O adalah komponen lipopolisakarida dinding sel yang stabil terhadap panas sedangkan antigen H adalah protein labil panas.

C. PATOGENESIS

S. typhi masuk ke tubuh manusia melalui makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus. Setelah mencapai usus, Salmonella typhosa menembus ileum ditangkap oleh sel mononuklear, disusul bakteriemi I. Setelah berkembang biak di RES, terjadilah bakteriemi II

Interaksi Salmonella dengan makrofag memunculkan mediator-mediator. Lokal (patch of payer) terjadi hiperplasi, nekrosis dan ulkus. Sistemik timbul gejala panas, instabilitas vaskuler, inisiasi sistem beku darah, depresi sumsum tulang, dan lain lain.

D. EPIDEMIOLOGIS

Demam tifoid merupakan infeksi sistemik serius yang disebabkan oleh patogen Salmonella entericaserovar Typhi yang lazim disebut Salmonella typhi. Jika disebabkan oleh serotipe yang lain disebut demam paratifoid. Biasanya gejala klinis keduanya tidak berbeda, walaupun demam paratifoid cenderung tidak separah demam tifoid. Pada beberapa dekade terakhir demam tifoid sudah jarang terjadi di negara-negara industri, namun tetap menjadi masalah kesehatan yang serius di sebagian wilayah dunia, seperti bekas negara Uni Soviet, anak benua India, Asia Tenggara, Amerika Selatan dan Afrika. Menurut WHO, diperkirakan terjadi 16 juta kasus per tahun dan 600 ribu diantaranya berakhir dengan kematian. Sekitar 70 % dari seluruh kasus kematian itu menimpa penderita demam tifoid di Asia.

Penyakit Demam Tifoid (DT) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di banyak neara sedang berkembang. Di Indonesia insident DT diperkirakan sekitar 300 - 810 kasus tiap 100.000 penduduk per tahun atau sekitar 600.000 sampai 1.500.000 kasus per tahun. Jumlah kematian per tahun diperkirakan 50.000 orang.

Berdasarkan data yang diambil dari beberapa rumah sakit di daerah endemik, usia terbanyak penderita demam tifoid berkisar antara 5 - 12 tahun. Pada anak di bawah usia 2 tahun, penyakit ini secara klinis cenderung bersifat ringan dan sering tidak terdiagnosis. Bagaimanapun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai epidemiologi dari segi usia spesifik penderita demam tifoid. S. typhi merupakan patogen enterik yang sangat virulen dan invasif yang menyerang manusia.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. ingin wujudkan impian anda , raih kesempatan dan menangkan ratusan juta rupiah hanya di ionqq,silakan invite
    pin bb#58ab14f5

    BalasHapus