Sabtu, 06 November 2010

Cara Penularan Penyakit Flu Burung


Penyakit flu burung dapat menular dari unggas ke unggas dan dari unggas ke manusia bahkan dikhawatirkan akan terjadi penularan dari manusia ke manusia.

A. PENULARAN ANTAR TERNAK UNGGAS

Seekor unggas yang terinfeksi virus H5N1 akan menularkan dalam waktu yang sangat singkat. Tetapi jika semua unggas peliharaan dalam kondisi prima dan memilki daya tahan tubuh yang kuat maka infeksi tidak akan menyebabkan kematian. Sebaliknya jika kondisi unggas berada dalam kondisi buruk maka flu burung dapat mematikan.

Penularan virus dalam satu kandang terjasi karena virus dikeluarkan lewat kotoran lendir yang keluar dari mata dan hidung. Penempelan kotoran pada peralatan ternak, seperti tempat pakan, minum, dan rak telur serta dinding kandang juga dapat mengeluarkan virus.

Selain hal diatas, kondisi sanitasi yang kurang baik dapat menyebabkan kebersihan kandang kurang steril. Lendir yang keluar dari hidung dan mata dapat menetasi tempat pakan dan minum. Saat tempat minum digunakan untuk minum ayam lain atau ternak babi maka ada kemungkinan penularan virus.

Dari uraian diatas, penyakit flu burung ditularkan dari unggas ke unggas ke unggas lainnya dengan cara sebagai berikut:

1. Kontak langsung dari unggas terinfeksi dengan hewan yang peka.
2. Melalui lendir yang berasal dari hidung dan mata.
3. Melalui kotoran (feses) unggas yang terserang flu burung.
4. Lewat manusia melalui sepatu dan pakaian yang terkontaminasi dengan virus.
5. Melalui pakan, air, dan peralatan kandang yang terkontaminasi.
6. Melalui udara karena memiliki peran penting dalam penularan dalam suatu kandang, tetapi memilki peran terbatas dalam penularan antar kandang.
7. Melalui unggas air yang dapar berperan sebagai sumber (Reservoir) virus dari dalam saluran intestinal dan dilepaskan lewat kotoran.

b. PENULARAN DARI TERNAK KE MANUSIA

Virus ditularkan melalui saliva dan feses unggas. Penularan pada manusia terjadi karena kontak dengan berbagai jenis unggas terinfeksi maupun tidak langsung. Maksudnya selain karena menyentuh unggas, ayam, burung, dan sebagainya secara langsung, penularan dapat terjadi melalui kendaraan yang mengangkut binatang di kandangnya dan alat-alat peternakan (melalui pakan ternak). Penularan juga dapat terjadi melalui pakaian, termasuk sepatu pada peternak yang langsung menangani unggas yang sakit, dan pada saat jual beli ayam hidup di pasar serta berbagai mekanisme lain.

Penularan dari unggas ke manusia, pada dasarnya berasal dari unggas sakit yang masih hidup dan menular. Unggas yang sudah di masak tidak akan menularkan flu burung ke manusia sebab virus itu akan mati dengan pemanasan 80 derajat Celcius lebih dari 1 menit. Semakin meningkat suhu akan semakin cepat mematikan virus.

Telur-telur yang cangkangnya terdapat kotoran kering perlu diwaspadai. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kotoran yang menempel pada telur-telur tadi berasal dari kotoran unggas yang terjangkit flu burung. Disarankan juga untuk mengkonsumsi telur yang telah makan.

C. PENULARAN ANTAR MANUSIA

Sampai saat ini penularan virus flu burung antar manusia kecil kemungkinannya, tetapi perlu diwaspadai. Hal ini dikarenakan virus cepat bermutasi dan beradaptasi dengan manusia sehingga kemungkinannya adanya virus baru dari flu burung. Apabila sudah terjadi interaksi antara virus influenza pada unggas dan pada manusia maka akan terbentuk virus yang lebih ganas dan mematikan.

D. MASA INKUBASI

1. Pada unggas: 1 minggu
2. Pada manusia: 1-3 hari, masa infeksi 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada anak sampai 21 hari.

E. DIAGNOSIS

Departemen kesehatan RI membagi diagnosis flu burung pada manusia menjadi tiga yaitu:

1. Kasus suspek flu burung yaitu seseorang dengan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dengan gejala demam (suhu di atas 38 derajat Celcius), batuk dan atau sakit tenggorokan dengan salah satu keadaan:

- Seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang terjadi KLB flu burung
- Kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan
- Bekerja pada suatu laboratorium yang memproses specimen manusia atau hewan yang dicurigai menderita flu burung

2. Kasus probable yaitu kasus suspek disertai salah satu keadaan:

- Bukti laboratorium terbatas yang mengarah ke virus influenza A H5N1, misalnya tes yang menggunakan antigen H5H1.
- Dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonia/gagal pernapasan/meninggal.
- Terbukti tidak ada penyebab lain.

3. Kasus konfirmasi atau kasus sudah pasti, yang defenisinya adalah kasus yang:

- Hasil kultur virus influenza H5N1 (+)
- Hasil PCR (polymerase Chain Reaction) influenza H5 (+)
- Terjadi peningkatan titer antibody h5 sebesar 4 kali.

1 komentar:

  1. ingin wujudkan impian anda , raih kesempatan dan menangkan ratusan juta rupiah hanya di ionqq,silakan invite
    pin bb#58ab14f5

    BalasHapus