Minggu, 08 Mei 2011

Berhati-hati dengan Ancaman Timah Hitam di Elektronik Bekas

Berbagai jenis komponen elektronik bekas diperjual-belikan secara bebas, hampir di setiap sudut kota Jakarta dengan mudah ditemukan. Terutama pada tempat usaha service (perbaikan peralatan elektronik) ataupun penggantian komponen elektronik yang rusak seperti, radio, tv, telpon genggam, komputer, kamera dan lain sebagainya. Umumnya, jual –beli dan servis itu dapat dalam bentuk satu komponen utuh atau bagian tertentu seperti resistor, transistor, IC (Integrated Circuit), servis komponen di papan PCB (Printed Circuit Board). PCB merupakan papan tempat menempelnya komponen-komponen elektronik dengan menggunakan timah solder yang mengandung timbal (Pb) atau lebih populer dengan istilah timah hitam.

Sepintas, kegiatan jual-beli dan servis alat-alat elektronik bekas yang dilakukan dari sisi ekonomi merupakan kegiatan umum di masyarakat. Namun, dibalik semua hal itu menyimpan ancaman yang mengintai perlahan kesehatan manusia terutama pedagang dan pembeli serta masyarakat yang berinteraksi dekat dengan kegiatan. Mengapa jual-beli dan service peralatan elektronik bekas terutama produk-produk elektronik lama menjadi ancaman berbahaya bagi kesehatan manusia?

Timbal dalam solder telah puluhan tahun digunakan di industri-industri peralatan elektronik. Berdasarkan penelitian The Center for Clean Products and Clean Technologies, Universitas Tennessee, Amerika Serikat, bahwa saat ini di dalam solder timbal peralatan elektronik lama mengandung 63% Selenium (Sn), 37% timbal (Pb). Semestinya, solder timbal dalam peralatan elektronik tidaklah berbahaya apabila tidak dibongkar pasang. Namun, keadaan dapat berubah berbahaya karena debu yang menempel di PCB ataupun solder timbal tersentuh kulit kita dan uap panas timbal dari pemanasan solder.

Karena berdasarkan laporan hasil penelitian dampak negatif alat-alat elektronik Badan Pemerintah Lingkungan Hidup Amerika Serikat ialah kandungan timbal didalam solder apabila dipanaskan menjadi tidak stabil. Sehingga pemanasan solder dalam suhu tinggi menghasilkan uap panas yang dapat terhisap melalui hidung dan merusak sistem pernafasan. Selain itu, pembuangan sampah alat-alat elektronik bekas apabila terpendam dalam tanah dapat mencemari air minum karena timbal dapat terpisah dari PCB.

Pekerja-pekerja di industri elektronik, tukang service peralatan elektronik yang tidak terlindung perlengkapan keselamatan berpotensi besar terpapar timbal. Penggunaan masker, sarung tangan, pakaian kerja yang menutupi seluruh tubuh, bekerja di ruang khusus, menjauhkan makanan-minuman dari komponen alat-alat elektronik, mandi setelah bekerja dengan komponen alat-alat elektronik, menampung sampah-sampah elektronik dalam satu tempat khusus pembuangan. Selain itu, menjauhkan sampah-sampah elektronik dari jangkauan anak-anak. Karena timbal dalam paparan rendah, telah diketahui timbal dapat menurunkan IQ, hiperaktif dan gangguan prilaku. Saat ini, banyak industri elektronik telah mengganti solder timbal konvensional dengan solder SAC (Sn,Ag,Cu). Solder SAC terdiri dari gabungan Selenium (95.5%), Perak (3.9%) dan Tembaga (0.6%).

Solder SAC telah mendapat rekomendasi dari The International Electronics Manufacturing Initiative (iNEM), sebuah konsorsium teknologi. Bahkan mulai 1 Juli 2006, Masyarakat Uni Eropa di dalam Larangan Zat-Zat Berbahaya memutuskan timbal dalam peralatan elektronik harus diganti dengan SAC.

ACHMAD AMRULLAH
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALUOLEO

3 komentar:

  1. ingin wujudkan impian anda , raih kesempatan dan menangkan ratusan juta rupiah hanya di ionqq,silakan invite
    pin bb#58ab14f5

    BalasHapus
  2. ingin wujudkan impian anda , raih kesempatan dan menangkan ratusan juta rupiah hanya di ionqq,silakan invite
    pin bb#58ab14f5

    BalasHapus
  3. info yang menarik min, makasih banyak sudahs ahre
    solder uap portable

    BalasHapus