Minggu, 31 Oktober 2010

Proses Perkembangan Penyakit


Dalam mendiagnosa, salah satu hal yang perlu diketahui adalah tentang riwayat alamiah penyakit (natural history of disease). Riwayat alamiah penyakit adalah perkembangan penyakit tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara alamiah.

Riwayat alamiah suatu penyakit pada umumnya melalui tahap-tahap sebagai berikut:
A. Tahap prepatogenesis
Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal atau sehat tetapi mereka pada dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu oleh serangan agen penyakit (stage of suseptibility). Walaupun demikian pada tahap ini telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih diluar tubuh, dalam arti bibit penyakit masih ada diluar tubuh pejamu di mana para kuman mengembangkan potensi infektifitas, siap menyerang penjamu. Pada tahap ini belum ada tanda-tanda sakit sampai sejauh daya tahan tubuh penjamu masih kuat. Jika keadaan penjamu tidak stabil atau bibit penyakit menjadi ganas atau lingkungan memberi kondisi yang kurang menguntungkan penjamu maka keadaan memasuki fase berikutnya, tahap Patogenesis.

2. Tahap Patogenesis.
Tahap ini meliputi 4 sub tahap, yaitu:
  1. Tahap inkubasi, merupakan tenggang waktu antara masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit sampai timbulnya gejala penyakit.
  2. Tahap penyakit dini, tahap ini mulai dengan munculnya gejala penyakit yang kelihatannya ringan. Tahap ini sering menjadi masalah kesehatan karena sudah ada gangguan patologis.
  3. Tahap penyakit lanjut, merupakan tahap dimana penyakit memerlukan pengobatan yang tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik.
  4. Tahap penyakit akhir, berakhirnya perjalanan penyakit dapat berada dalam lima  pilihan keadaan, yaitu sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, karier, penyakit tetap berlangsung secara kronik dan diakhiri dengan kematian.
Bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh akan melalui pintu tertentu yang disebut portal of entry dan bila akan berpindah tempat dalam hal ini penderita baru akan keluar melalui pintu tertentu juga yang disebut portal of exit. Kulit, saluran pernapasan, saluran pencernaan dan saluran kemih adalah pintu tubuh tempat masuk dan keluarnya kuman atau bibit penyakit. Dalam memilih pintu masuk dan keluar ini, setiap jenis kuman mempunyai jalan masuk melalui mulut dan keluar tersendiri dari tubuh manusia. Ada yang masuk melalui mulut (oral) dan keluar melalui dubur (sistem pencernaan), seperti yang dilakukan oleh kebanyakan cacing. Namun ada pula yang masuk melalui kulit tetapi keluar melalui dubur misalnya cacing Ankylostoma. Pengetahuan tentang jalan masuk ini penting untuk epidemiologi karena dengan pengetahuan itu dapat dilakukan penghadangan perjalanan kuman masuk ke dalam tubuh manusia. Cacing yang ingin masuk melalui mulut dicegah dengan dengan upaya cuci tangan sebelum makan. Sedangkan pengetahuan tentang jalan keluar bermanfaat untuk menemukan kuman itu untuk tujuan identifikasi atau diagnosis. Misalnya kuman TB keluar melalui batuk maka penemuan kuman TB dilakukan dengan penangkapan kumannya di batuk atau dahak.

1 komentar:

  1. What does a milk allergy rash look like : https://www.teroes.com/2018/04/what-is-milk-allergy.html
    8 Dirty Things That Keep You Healthy : https://www.teroes.com/2017/04/8-dirty-things-that-keep-you-healthy.html
    How Much Water Should You Drink A Day : https://www.teroes.com/2017/10/how-much-water-should-you-drink-day.html

    BalasHapus